Home » » Petani Wajib Tau!! Cara Mencampur Pestisida Dengan Baik Dan Benar

Petani Wajib Tau!! Cara Mencampur Pestisida Dengan Baik Dan Benar

Posted by Firmware Tech on Friday, October 20, 2017

Asam + Basa >>>> Garam + Air Contoh : HCl + NaOH >>>> NaCl + H2O
Petani kita sering sekali mencampur pestisida tanpa mereka ketahui imbas sampingannya, sehingga sering sekali hasil penyemprotan tidak maksimal bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Hati-hati mencampur pestisida bersifat asam dan basa. Pestisida ternyata tidak selalu boleh saling dicampur. Kalau pestisida yang dihentikan dicampur itu dipaksa dicampur juga, jadinya tidak sehebat pestisida orisinil sebelum dicampur. Sehingga daya bunuh masing-masing pestisida menurun, malahan sanggup hilang sama sekali. Itu sebab terjadi “reaksi” antara materi aktif dari msing-masing pestisida, hingga terbentuk senyawaan gres yang tidak beracun lagi (netral).

Sayangnya, tidak ada petunjuk khusus yang menerangkan, apakah dua pestisida sanggup dicampur dalam pemakaian atau tidak. Pada tiap kemasan pestisida, paling hanya tercantum goresan pena “Pestisida ini boleh dicampur dengan pestisida lain yang tidak bersifat basa”. Petunjuk itu ternyata masih mengandung tanya. Soalnya, pada tiap kemasan pestisida memang tidak pernah tercantum petunjuk, apakah pestisida itu bersifat basa atau tidak. Tapi, kalau hanya untuk mengetahui apakah suatu pestisida bersifat basa atau tidak, caranya tidaklah sulit.

Kita sanggup mengetesnya dengan pH meter atau kertas lakmus, caranya sebagai berikut:
Sebelum dites, pesisida yang berbentuk debu mesti kita larutkan dulu dalam air. Ambil 1 sendok teh debu pestisida, larutkan dalam 1 gelas air bersih. (Pestisida yang berbentuk cair tidak perlu dilarutkan dalam air). Alat pH meter atau kertas lakmus kemudian kita celupkan ke dalam larutan/cairan pestisida. Dari jarum petunjuk pH meter, kita akan eksklusif tahu pH dari pestisida.
Kalau jarumnya menunjuk angka di bawah 7, contohnya angka 6, 5 dan 4, berarti pestisidanya tidak basa. Sebaliknya kalau jarum itu menunjuk angka di atas 7, contohnya 8, 9 dan 10, pestisida itu bersifat basa. Kalau alat pengetesnya berupa kertas lakmus, untuk mengetahui pH pestisida, kita mesti mencocokkan warna lakmus sesudah dicelup dengan “warna kunci” yang menyatakan angka pH.

Lihat berdasarkan golongannnya yang dihentikan dicampur, berikut ini tabel daftar beberapa golonganya biar sahabat agusblog sanggup melihatnya (sumber: Donald H. Devris, 1997)
Campuran Pyrethroid Carbamates Organo Phospat Nicotinoid Pyrazole Spinosyn
Pyrethroid
Carbamates
Organo Phospat
Nicotinoid
Pyrazole
Spinosyn
Berikut keterangan dari tabel diatas:
Warna
Keterangan
Sangat direkomendasikan
Direkomendasikan
Tidak direkomendasikan
Dihindari

Contoh golongan Piretroid : Salah satu anggota generasi pertama ialah Allethrin. Generasi ke dua ialah Resmethrin. Generasi ke tiga ialah Fenvalerate dan Permethrin. Generasi ke empat ialah cypermethrin, fluvalinat dan Deltamethrin dan lain-lain.

Contoh golongan Karbamat : Aldikarb, Metiokarb, Metomil, Propoxur, dan lain-lain. Contoh golongan Organofosfat : TEPP, Malathion, Dimetoat, Dikrotofos, Mitamidofos, Asefat, Metil Parathion, Paration, Fention, Fonofos, Klorpirifos, Fention, Temephos, metidation dan lain-lain.

Contoh golongan Nikotinoid : Tiakloprid, Tiametoksam Insektisida Triazol.. Contoh golongan Pirazol : Fenpiroksimat Akarisida, Fipronil Insektisida Fenil.

Pencampuran pestisida tidak diperbolehkan bila sama-sama insektisida kontak atau sama-sama sistemik, sama-sama fungisida kontak atau sama-sama sistemik, atau dengan kata lain dua pestisida atau lebih yang mempunyai cara kerja sama, sebagai contoh: Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik dengan sistemik.. Jika kita mencampur insektisida kontak dan sistemik juga boleh. Apalagi kalau kita mencampur antara insektisida dengan fungisida, itu terperinci boleh sekali.

Misalnya Gol avermectin (akarisida) kalau yang warnanya hitam. Sudah di campur insektisida. Yang sanggup membunuh kutu-kutuan,wereng dan ulat, ngapain harus di campur lagi? (kurang bermanfaat dan sia-sai atau 1+1=1)
Gol avermectin bening (akarisida) yg masih murni sanggup membunuh homogen kutu-kutuan,wereng, kalau mau di campur dengan insektisida berdasarkan saya gak papa.
  • Hindari air yang keruh sebagai pencampur pestisida. Air yang keruh akan mengurangi daya basmi pestisida tersebut.
  • Sebahagian besar Pupuk Daun akan melemahkan pestisida terutama yang mengandung kadar Nitrogen tinggi.
  • Pestisida kimia dihentikan dicampur dalam penggunaannya dengan pupuk biologi, sebab pupuk biologi itu akan menjadi tidak berfungsi secara efektif.
  • Janganlah mencampur pestisida eksklusif dalam tangki sprayer,  sebaiknya lakukan pencampuran pestisida dalam wadah plastik terlebih dahulu (ember). Setelah tercampur dalam bejana gres masukkan dalam dalam tangki sprayer. 
  • Jangan gunakan bejana bekas pestisida untuk acara lain selain acara menyemprot. sebab bejana tersebut masih mempunyai kandungan kimia meski sudah di basuh dengan detergen sekalipun
Pencampuran BOLEH dilakukan, jika:
  1. Sasaran OPTnya beda
  2. Pestisida yang dicampurkan tidak menjadikan imbas buruk, contohnya menggumpal dan tidak “membakar” tanaman
  3. Pencampuran dilakukan untuk meningkatkan sinergisme atau memperkuat efikasi pestisida tersebut
  4. Dilakukan untuk meningkatkan spectrum pengendalian
  5. Dilakukan untuk memecah OPT yang sudah resisten atau mencegah/menunda resisten.
Pencampuran TIDAK BOLEH dilakukan jika:
  1. Sasarannya sama
  2. Bahan aktifnya sama
  3. Pencampuran sanggup menunjukkan imbas buruk
  4. Dikhawatirkan menjadikan cross resisten (resisten silang)
  5. Pencampuran sanggup membahayakan keselamatan kerja aplikator
Apabila melaksanakan penyemprotan pupuk daun maka dilakukan pada Pukul 06.00 – 09.00 pagi atau 16.00 – 18.00 sore. Hindari penyemprotan pada ketika matahari terik dan malam hari. Karena pada ketika matahari terik dan malam hari ekspresi daun akan tertutup.
Semoga bermanfaat. terimakasih.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}