Home » » Mengetahui Macam-Macam Penyakit Yang Menyerang Flora Teh Dan Bagaimana Pencegahannya

Mengetahui Macam-Macam Penyakit Yang Menyerang Flora Teh Dan Bagaimana Pencegahannya

Posted by Firmware Tech on Saturday, December 16, 2017

macam Penyakit Yang Menyerang Tanaman Teh dan Bagaimana Pencehannya Mengetahui Macam-macam Penyakit Yang Menyerang Tanaman Teh dan Bagaimana Pencegahannya
Kebun teh Wonosari
1. Cacar daun teh.
Penyakit cacar pada daun teh ini disebapkan oleh jamur Exobasidium vexans.
Untuk tanda-tanda yang ditimbulkan akhir serangan jamur ini pada umumnya menyerang daun muda yang mula-mula akan mengakibatkan bercak kecil hijau pucat dan bila dilihat dengan cahaya akan tembus alis transparan. Dana dalam waktu 5 hingga 6 hari bercak tersebut akan meluas. Dan pada permukaan daun akan terlihat cekungan sehingga pada bab bawah permukaan bawah daun tampak terlihat menyerupai cembung yang jikalau diamati nampak menyerupai cacar.


Permukaan cacar ini akan terlihat menyerupai diselimuti debu yang berwarna putih kelabu yang mana slimutan ini bahwasanya ialah basidiospora. Dan jikalau di amati pada bab atas permukaan daun yang cekung tadi akan tampak licin, mengkilap dan biasanya berwarna lebih pucat jikalau dibandingkan dengan daun yang sehat. Seiring dengan berjalannya waktu maka usang kelamaan cacar ini akan mengering dan berlubang. Dan jamur ini selain juga menyerang daun ia juga menyerang ranting-ranting yang masih hijau, teman awb. Dan akhir serangan ini sanggup menjadikan ranting tersebut mengalami pembengkokan, patahnya ranting-ranting hingga matinya tunas.

Untuk daur hidup dari jamur ini umumnya yang menyebakan cacar pada daun teh diakibatkan oleh basidiospora tadi teman awb. Dimana jamur ini sanggup bertahan dari trend ke trend dengan hidup pada daun teh, jikalau tidak di tangani. Dimana penyakit ini umumnya sanggup dijumpai pada perdu ditempat yang lembap, maka disitulah umumnya cacar daun teh ini sanggup kita jumpai. Pada waktu trend penghujan, maka cacar daun ini akan membentuk basidiospora dan basidiospora ini akan disebarkan melalui mediator angin ke perdu-perdu di sekitarnya. Faktor-faktor yang menghipnotis perkembangan jamur ini umumnya adalah:
  • Musim hujan dan kelembapan udara.
  • Sepora sanggup berkembang dwngan baik dalam lapisan embun atau kondisi lembap.
  • Cahaya yang sanggup mengurangi tingkat kelembapan disekitar flora teh sanggup menghambat perkembangan jamur/basidiosporanya.
  • Penggunaan pupuk kalium sanggup menekan tingkat serangan penyakit.

Untuk pengendalian penyakit ini, hal-hal yang sanggup dilakukan antaralain:
  • Mengurangi tingkat kelembapan seprti flora pelindung yang dikurangi.
  • Lakukan pemangkasan secara sejajar dengan tingkat kemiringan tanah. Tujuannya biar sinar matahari sanggup masuk secara merata dan mengurangi tingkat kelembapan.
  • Gunakan varietas tahan.
  • Menambahkan atau peningkatan takaran dari pupuk kalium.
  • Penggunaaan fungisida.
  • Mengendalikan gulma untuk mengurangi tingkat kelembapan.

2. Akar merah.
Penyakit akar merah ini disebapkan oleh jamur Ganoderma philippii. Gejala yang ditimbulkan akhir serangan jamur ini sanggup menjadikan daun-daun menguning, layu, rontok dan akibatnya menyebapakn flora tersebut menjadi mati. Jika pada permukaan akar digali, maka pada permukaan akar akan tampak benang-banang jamur berwarna merah yang meluas membentuk swperti selaput-selaput. Benang-benang dan selaput mempunyai permukaan yang halus dan tidak mengikat butir-butir tanah, berwarna merah muda, jikalau lering berwarna putih kotor, tetapi akan menjadi merah kecoklatan. Jika akar busuk, warna akan bermetamorfosis lembayung. Dan kayu pada akar yang sakit akan menjadi lunak dan mengeluarkan air jikalau sedikit ditekan dengan jari.


Untuk daur hidup pada jamur ini, umumnya jamur ini berasal dari pohon-pohon renta yang terdapat sebelum lahan ditanami teh. Sebagian bisul berasal dari tunggul perdu teh atau pohon pelindung yang lama. Penyebap penyakit ini umumnya sanggup terjadi akhir kontak antara akar yang sakit dengan akar yang sehat. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhinya perkembangan atau terjadinya penyakit akar merah ini antaralain:
  • Kelembapan tanah yang tinggi.
  • Pohon pelindung yang rentan sanggup membantu penularan.

Adapun cara pengendalian yang sanggup dilakukan untuk mencekah tingkat perkembangan pada penyakit yamg diakibatkan oleh jamur ini antaralain:
  • Tidak memakai pohon pelindung yang rentan.
  • Jika terdapat flora yang sakit atau terkena pentakit jamur ini segera ditangani dengan cara dibongkar dan dibakar. Tujuan dari penangannan ini dibutuhkan biar flora yang masih sehat tidak terinfeksi.
  • Pembuatan area isolasi antara yang terinfeksi dengan yang sehat sedalam 60 hingga 100 cm. Tujuannya biar bekas area terinfeksi tidak menular ke area flora yang masih sehat.
  • Pembukaan leher akar dari dua baris perdu yang masih tampak sehat.
  • Melakukan peremajaan pada flora teh yang sudah tua. Dimana flora yang sudah renta dibongkar hingga ke akar-akarnya.
  • Pada dikala melaksanakan peremajaan teman awb sanggup menambahkan jamur antagonis, yaitu Trichoderma sp.

3. Akar hitam.
Penyakit akar hitam ini penyebapnya sama dengan penyakit akar merah diatas, yaitu jamur. Namun dari jenis yang berbeda jikalau pada akar merah di akibatkan oleh Ganoderma philippii maka pada akar hitam ini disebapkan oleh jamur Rosellinia arcuanta. Gejala yang timbula dari penyakit akar hitam ini menyebapkan daun-daun menguning, layu, rontok dan akibatnya mati. Jika flora yang sakit dibongkar, maka pada permukaan perdu terdapat jaringan benang-benang jamur berwarna hitam.  Pada dikala masih muda, warna benang-benang tersebut berwarna putih, kemudian menjadi kelabu dan akibatnya usang kelamaan akan menjadi kelabu kehitaman.


Daur hidup jamur ini sanggup menular melalui kontak antara akar yang sehat dengan yang sakit. Jamur juga sanggup menular melalui rhizomorf (hifa yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dengan akar). Miselium yang berkembang diatas tanah sebagai saprofit pada sampah-sampah yang terdapat dibawah perdu-perdu teh. Adapun faktor-faktor yang sanggup menghipnotis perkembangan jamur ini diantara ialah akhir flora lindung yang rentan, seprti lamtoro dan orok-orok memicu perkembangan penyakit. Sama halnya dengan jamur akar merah diatas.

Adapun pengendalian yang sanggup dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit akar hitam ini antaralain:
  • Tidak menanam pohon pelindung yang rentan terhadap jamur ini.
  • Musnahkan flora yang terinfeksi, dengan cara dibongkar hingga ke akar-akarnya.
  • Mengatur tingkat kelembapan biar tidak terlalu lembap.
  • Pembuatan jalan masuk isolasi sedalam 60 hingga 100 cm.
  • Melakukan peremajaan dan perlakuan jamur antagonis.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}