Home » » Taukah Kau Kenapa Harga Barang Di Swalayan Tidak Bulat? Berikut Alasanya !!

Taukah Kau Kenapa Harga Barang Di Swalayan Tidak Bulat? Berikut Alasanya !!

Posted by Firmware Tech on Thursday, May 10, 2018

Tau Gak Kamu Kenapa Harga Barang di Swalayan Tidak Bulat Taukah Kamu Kenapa Harga Barang di Swalayan Tidak Bulat? Berikut Alasanya !!
Hay sobat awb. Penah gak kalian belanja suatu barang di swalayan? baik minimarket, supermarket, Indoapri*, Indogrosi*, Alfamar*, Alfamid* dan lain sebagainya? niscaya pernah dong bahkan mungkin sering!!. Yup, buat kita yang hidup diperkotaan kita sanggup dengan gampang menjumpai tempat-tempat ini. Namun pernah gk sobat awb memperhatikan kenapasih barang yang dijual harganya selalu dalam keadaan tidak bulat?

Semua harga produknya tanggung-tangung kalok ngasih harga menyerupai (Rp.11.990) kenapa gak di buletin jadi 12.000 ??. Padahal kalok kita belanja di pasar tradisional atau di toko eceran (warung) kita jarang sekali menumui harga barang segitu bahkan dengan jenis barang yang sama sekalipun. Lalu Apa gak rugi ya?

Baik Ini aku jelasin.

Ada yang bilang cara ini merupakan seni administrasi marketing. Karena intinya dengan harga demikian maka pembeli/konsumen akan berpikiran harga tersebut lebih murah.

Misalnya saat melihat barang dengan harga Rp 19, 850,-, sekilas yang masuk ke dalam pikiran ialah harga Rp 19.000,-, padahal harga tersebut lebih bersahabat ke harga Rp 20.000,-. Apalagi saat kau melaksanakan hitung-hitungan sambil mencari barang-barang yang lain, maka untuk memudahkan penjumlahannya, kau akan membulatkan angka tersebut menjadi Rp 19.000,-. Benar tidak?.

Dengan demikian, maka situasi ini sanggup membuat atau mensugesti aliran pembeli terhadap harga suatu barang atau biasa disebut sebagai harga psikologis. Harga Psikologis juga menunjukkan daya tarik tersendiri. Beda halnya jikalau sebuah barang dibanderol dengan harga pas, semisal Rp 20.000.

Namun faktanya tidaklah demikian, Berikut ini ialah penuturan beberapa teman aku yang bekerja di swalayan, dan semua itu sudah diperhitungkan, meskipun juga tidak menutup kemungkinan bahwa pernyataan wacana harga psikologis tersebut juga menjadi salah satu pertimbangan.

Berikut ialah skemanya.
  1. Hpp + margin (biasa 15-30%) = harga normal
    Kalo sanggup hpp yang gak genap, terus ditambah margin risikonya ga genap, dibulatkan per satuan 50 rupiah.
  2. Kenapa harga di rak sama di kasir beda? Biasanya ada waktu tertentu yang namanya "Promosi Harga Murah". Entah support dari principal atau agen lokal, dan biasanya anak toko lupa buat ganti. Makanya beda.
  3. Donasi
    Jangan negatif thinking dulu ya, itu bantuan dikasih kemana?. Semua ada sasarannya kok melalui CSR Swalayannya tentunya. Biasanya sih di donasikan ke Yayasan dan sekolah-sekolah melalui beasiswa, Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan penderita disabilitas dan sebagainya.
Sidikit informasi ni sob, pernah gk kalian menyadari seringkali pihak pengelola/pegawai melaksanakan perubahan letak barang-barang tersebut secara berkala?. Bisa jadi tujuannya ialah untuk membuat kau mencari-cari letak barang yang akan dibeli. Saat mencari barang yang kau butuhkan, tentu saja kau akan melewati rak-rak yang berisi barang-barang lain. Hati-hati, jikalau tidak fokus, maka sanggup jadi kau akan tertarik dengan barang-barang tersebut dan membelinya. Padahal barang-barang tersebut tidak ada di dalam daftar belanja yang sudah kau susun. Apalagi jikalau mata kau menangkap sebuah goresan pena “Diskon” atau “Beli 1 gratis 1.”


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}